Fitrian Nuari | 19.28 |
Internet

mereka saat itu.
Perilaku seperti
ini bisa jadi adalah cara orang tersebut menarik perhatian. Tak jarang ada yang
sudah sampai taraf menggangu hingga kita sampai harus menyembuniykan update
mereka dari news feed, bahkan menghapusnya
dari daftar teman! Namun menurut studi yang di lansir New York Times, berbagai postingan
melodramatic seperti itu bisamenguak pertanda depresi sesungguhnya.
Sebagian
orang saat ini menjadikan social media seperti
Facebook, Twitter dan social media yang lain, menjadi tempat untuk curhat alias
mencurahkan isi hati.Dan ini umumnya terjadi pada kalangan anak muda.Penelitian
tahun lalu yang dilakukan University of Washington menyatakan, 30 persen dari siswa
sekolah dan mahasiswa kerap memposting status yang memperlihatkan keputusasaan,
rasa tidak berharga, gejala insomnia atau malah terlalu banyak tidur serta kesulitan
berkonsentrasi. Semuaini, menurut kriteria American Psychiatric Association
termasuk gejala depresi.“Anda bisa mengidentifikasi anak-anak muda maupun yang
telah dewasa pengguna Facebook yang memperlihatkan tanda-tanda depresi yang
sudah mulai beresiko,” Kata Dr Megan A Moreno, seorang peneliti dalamstudi ini.
Ketidak terbatasan
internet memungkinkan fitur tertentu membantu orang-orang yang menunjukan perilaku
ini meminta bantuan konseling secara online.Sayangnya, hanya 10
persen dari mereka yang melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Masukan Komentar Anda Di Bawah
Jangan Menulis Komentar Mengandung
SPAM, SARA, PORNO Atau KATA KASAR..!!!